Bagi kita umat Islam tentunya sudah tidak asing lagi dengan Istighotsah, lalu apa istighotsah itu ?
“Itighotsah” dalam bahasa Arab berarti “meminta pertolongan”.
Istilah istighotsah terdapat dalam wiridan para anggota jama’ah thoriqoh (atau
biasa dilafadkan dalam bahasa Indonesia menjadi tarekat) yang berbunyi: “Ya
Hayyu ya Qoyyum birohmatika astaghits..!” Ya Allah Yang Maha hidup dan
Yang Maha Berdiri sendiri, dengan rakhmat-Mu aku memohon pertolongan-Mu ..! Di
Indonesia istighotsah diartikan sebagai ”dzikir atau wiridan” yang dilakukan
secara bersama-sama dan biasanya di tempat-tempat terbuka untuk mendapatkan
petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT. Sementara doa-doa yang diucapkan pada
saat istighotsah adalah doa-doa atau bacaan yang khas diamalkan dalam jama’ah
thoriqoh, meski kadang ada beberapa penambahan doa. Pertama-tama para jama’ah
istighotsah membaca surat pertama dalam Al-Qur’an yakni Al-Fatihah sebagai
pembuka segala kegiatan yang baik. Selanjutnya jama’ah membaca doa-doa berikut:
1. Istighfar (astagfirullahal adzim) meminta ampun kepada Allah
Astagfirullahal adzim ( saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung )
2. Hauqolah (la haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim)
meminta kekuatan kepada Allah
La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim ( tiada daya untuk
menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk
melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah )
3. Sholawat atau doa untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya
Allahuma sholli ala syayyidina Muhammad wa ala ali syayyidina
Muhammad ( Ya Allah limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada
junjunan kami nabi Muhammad beserta keluarganya )
4. Lafadz tahlil panjang yang berbunyi “La ilaha illa anta subhanaka
inni kuntu minadzolimin” sebagai pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan bahwa hamba yang sedang berdoa telah melakukan perbuatan dzolim.
5. Memuji asma Allah dengan lafadz “Ya Allah ya Qodim, ya Sami’u ya
Basyir, ya Mubdi’u ya Kholiq, ya Hafidz ya Nasir ya Wakilu ya Allah, ya Lathif”
(Ya Allah, Engkaulah Dzat yang ada tanpa permulaan, Yang Maha mendengar dan
Maha Melihat, Yang Maha mewujudkan sesuatu dari tidak ada, Yang Maha Pencipta,
Yang Maha Menjaga, yang Maha Penolong, Maha Memelihara dan Yang Maha Lembut)
6. Kemudian bacaan istighotsah “Ya Hayyu ya Qoyyum birohmatika astaghits”
Ya Allah, engkaulah Yang Maha hidup dan Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan
rakhmat-Mu aku memohon pertolongan-Mu ..!
Jumlah bacaan bisa bermacam-macam antara 1, 3, 7, 33, 100, atau 1000
tergantung sang pemimpin jama’ah istigotsah. Setelah itu dilanjutkan dengan
membaca surat Yasin dan dilanjutkan dengan tahlil untuk mendoakan para orang
tua, guru, sesepuh, anak, dan saudara yang telah menghadap Sang Kholiq.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kegiatan istighotsah merupakan salah satu usaha ’bathiniyah’ dengan cara
berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah serta berdoa bersama-sama, memohon
petunjuk dan pertongan Allah, agar diberi ketenangan, kelapangan, kemudahan,
kelancaran dan kesuksesan, setelah usaha secara ’lahiriyah’ dilakukan.
Dari Abul Abbas Abdulloh bin Abbas rodhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Suatu
hari aku berada di belakang Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam Lalu beliau
bersabda , “Nak, aku akan ajarkan kepadamu beberapa patah kata: Jagalah
Allah, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. Bila engkau meminta sesuatu,
mintalah kepada Allah, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah
pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika semua umat manusia bersatu padu
untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat
melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, dan
jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak
dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah
bagimu. Pena telah diangkat dan catatan-catatan telah mengering.” (HR
Tirmidzi )
Dengan istighotsah (berdzikir kepada Allah) hati kita akan tenang,
jiwa kita akan tentram, dada kita akan lapang bahkan otak kita akan cemerlang,
sehinggga cita-cita akan mudah diraih dengan gemilang !
ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِڪۡرِ ٱللَّهِ
تَطۡمَٮِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ (٢٨)
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah (dzikir). Ingatlah, hanya dengan dzikir hati menjadi
tentram.”(Q.S. Ar Ra’ad:28)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kegiatan istighotsah merupakan kegitan untuk membersihkan hati dari noda dan
dosa yang kita lakukan. Karena dosa ibaratnya titik hitam. Semakin banyak dosa
maka semakin banyak titik hitam yang melekat pada hati, semakin gelaplah hati
kita. Hati yang hitam legam, gelap gulita menyebabkan hidayah sulit untuk
masuk. Ibaratnya sebuah kaca yang tiap hari kena debu, maka lama kelamaan kaca
itu akan tertutupi oleh kotoran debu, yang mengakibatkan cahaya, sinar
matahari tidak akan masuk.
Imam Syafi’I semasa menjadi santri pernah mengeluh kepada gurunya,
“Wahai, Guru. Mengapa ilmu yang sedang kukaji dan kupelajari ini susah sekali
memahaminya dan cepat sekali lupa ?” Sang Guru menjawab, “Ilmu itu ibarat
cahaya, ia hanya dapat menerangi hati yang bersih, bening dan suci. Ia tidak
akan dapat menerangi hati yang keruh, kotor dan banyak maksiatnya.”
Mudah-mudahan dengan kegiatan istighotsah diharapkan hati kita semakin
bersih. Hati yang bersih akan melahirkan pikiran yang jernih, sehingga apa-apa
yang kita cita-citakan, harapkan akan mudah di raih.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ،
وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Untuk mendapatkan panduan Istighotsah lengkap bisa sobat gasud.com download DISINI