Unordered List

Insiden Pembakaran Masjid Di Papua

 on Jumat, 17 Juli 2015  

Wengker.com, Papua - Penjelasan Ustadz Abdul Wahhab (Aktifis NU/Sarkub)  via telpun (+62 822-4879-2365) ttg Insiden Tolikara Papua :

1. Daerah Tolikara Papua memang daerah rawan konflik, spt konflik antar suku sama2 kristen, konflik krn pilkada dsb, apalagi di Tolikara  pemberontak OPM jg eksis.

2. Konflik yg terjadi di Tolikara menjadi berita nasional karena kebetulan melibatkan antar muslim dan kristen

3. Untuk daerah lain (selain Tolikara) di papua cukup aman, bahkan pemuda2 kristen juga banyak yang ikut berpartisipasi mengamankan hari raya idul fitri.

4. Tokoh2 agama baik Islam maupun Kristen menyayangkan terjadinya insiden Tolikara tsb. dan meminta agar kedua belah pihak tidak terprofokasi dg berita2 yg beredar di media2.

5. Tokoh2 agama baik Islam maupun Kristen menyerahkan persoalan tsb kpd pihak yg berwajib untuk mengusut masalah tsb.

Tambahan dari sy :
Ada kristen aliran GIDI (golongan kristen yg radikal) yg menyebarkan brosur provokatif terkait kasus Tolikara ini, Jgnkan masjid atau musholla,  gereja yg tidak sepaham dgn kristen aliran GIDI ini jg akan dirobohkan. Bahkan mreka memaksa Kristen aliran lain untuk ikut gabung dgn mereka.

Sementara itu.....

Wapres Minta Warga Menahan Diri Pasca-Pembakaran Mushala di Tolikara - Kompas.com - http://googleweblight.com/?lite_url=http://regional.kompas.com/read/2015/07/17/14342371/Wapres.Minta.Warga.Menahan.Diri.Pasca-Pembakaran.Mushala.di.Tolikara&lc=id-ID&s=1&m=734&ts=1437123200&sig=AJbOZcAfC53oB0-zelchbWWsqPwERtMn8A

JAKARTA, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan terjadinya insiden pembakaran kios, rumah, dan sebuah mushala oleh massa di Distrik Kaburaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015) pagi. Wapres meminta masyarakat menahan diri dan tidak terlibat konflik satu sama lain.

"Masyarakat seharusnya dapat mengetahui dua kepentingan yang waktunya bertepatan, semestinya kedua-duanya menahan diri. Masyarakat yang punya acara keagamaan lain harus memahami, dan saling memahami," kata Kalla dalam jumpa pers di Istana Wapres, Jumat siang.

Wapres yakin bahwa kepolisian dan pemerintahan setempat dapat menyelesaikan ini dengan baik.

Kalla mengatakan, kericuhan tersebut terjadi saat dua kelompok masyarakat yang berbeda keyakinan sedang menyelenggarakan acara keagamaan. Ia menduga ada komunikasi yang kurang baik antara dua kelompok masyarakat tersebut. Hal itu kemudian memicu terjadinya kericuhan. Selain sebuah mushala, ada beberapa kios dan rumah warga yang terbakar.

Di tempat yang sama, Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengatakan bahwa kericuhan itu akibat masalah pengeras suara. Badrodin tidak menjelaskan secara rinci soal insiden tersebut. Ia memastikan dampak insiden itu tidak meluas ke daerah lain.

"Ada sedikit masalah di sana yang diakibatkan oleh masalah speaker. Tidak membesar ke mana-mana, ya. Hanya di satu titik saja," ujar Badrodin.

Badrodin juga memastikan tidak memerlukan penambahan kekuatan personel keamanan untuk mengatasi insiden tersebut. Personel dari Polda Papua sudah cukup meredam situasi.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, dari laporan yang diperoleh dari Kepala Polres Tolikara, insiden itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIT.

Saat itu, ratusan warga tiba-tiba berdatangan dari berbagai arah dan melempari mushala. Tak lama berselang, massa lalu membakar mushala dan beberapa rumah serta kios yang ada di sekitarnya.

Ratusan umat Muslim di Karubaga yang sedang melaksanakan shalat Id di Lapangan Koramil Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa.(Baca:Belasan Kios dan Rumah Warga Hangus Dibakar Massa Tak Dikenal)

Puluhan aparat gabungan kepolisian dibantu TNI membubarkan massa dengan melepas tembakan ke udara. Melihat kedatangan aparat, massa lalu mundur, tetapi terlihat masih berkumpul di beberapa tempat. (ABBA GABRILLIN, FABIAN JANUARIUS)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you

Diberdayakan oleh Blogger.
J-Theme