Gasud.com,
Ngawi - Rencana pernikahan yang tidak lazim sebagaimana mestinya cukup
mengemparkan di wilayah Ngawi. Pernikahan yang bakal digelar pada Rabu pecan
depan, (08/10), di rumah tua milik Bramantyo Prijosusilo Desa Sekaralas,
Kecamatan Widodaren, Ngawi, cukup unik memiliki kekuatan mistis. Dimana
pernikahan yang dikemas dengan adat Jawa dan dianggap sakral tersebut bukanya
menikahkan antar jenis yang dapat dilihat dengan kasat mata seperti pengantin
lainya. Tetapi kali ini pengantin putrinya tidak lain bagian dari makluk halus
dengan sebutan Peri Roro Setyowati dari Alas Ketonggo di Kecamatan Paron,
Ngawi, sedang pasanganya Bagus Kodok atau nama komplitnya Bagus Kodok Ibnu
Sukodok dari Jawa Tengah. Menurut Sihmanto Kepala Desa Sekaralas saat ditemui
media membenarkan kalau diwilayahnya bakal terjadi pernikahan dengan adat Jawa
antar dua alam. “Kemarin Pak Bramantyo selaku penyelenggara pernikahan sudah
kesini mengundang kami berikut minta izin keramaianya berikut ke Polsek
Widodaren juga. Dan itu bener-bener pernikahan hanya saja bagi kita seperti ini
mungkin tidak akan melihat wajah langsung dari pengantin putrinya,” terangnya,
Jum’at (04/10). Bahkan dia mengatakan segala perlengkapan pernikahan sudah
dipersiapkan baik dari penyelenggara sendiri maupun lingkungan seperti kursi.
“Untuk kursi sudah dipersiapkan termasuk dari kantor desa sini.
Sedang untuk
pengamanan supaya pernikahan tersebut lancar Linmas desa sini sudah siap
bilamana dibutuhkan,” urai Sihmanto. Pernikahan ghaib antara Bagus Kodok dengan
Peri Roro Setyowati tersebut cepat menyebar dari mulut ke mulut hampir ke
sebagian besar wilayah Ngawi akibat sebagian warga menilai tidak masuk akal.
“Kalau dinalar dengan kemampuan kita yang terbatas memang tidak masuk akal.
Tetapi bagi mereka yang mempunyai kemampuan yang dapat berhubungan dengan
sesuatu yang bersifat ghaib itu sangat wajar dan hal biasa. Kalau saya pribadi
lebih menilai pernikahan itu nyata dan ada meski yang satunya dari alam lain
(ghaib- red),” kata Kasmiyanto warga setempat. Selain terkesan sakral sesuai
kabarnya pernikahan yang digelar di rumah Bramantyo Prijosusilo tidak akan
menggunakan lampu listrik melainkan oncor dan lampu sentir. Ditambah Bramantyo
Prijosusilo sendiri melalui siaran persnya dengan gamblang membeberkan
kronologi pernikahan dirumahnya tersebut.
Dalam siaran persnya dijelaskan
pernikahan antara Bagus Kodok dengan Peri Roro Setyowati menjadi bagian seni
kejadian (happening art) yang dikemas dengan tradisi Jawa. Pernikahan yang
digelar memiliki perbedaan dua hal dari biasanya yakni bahwa perkawinan yang
diberi status dan label sebuah karya seni dimana seluruh yang hadir dianggap
peserta pencipta karya. Kedua perkawinan antara Bagus Kodok Ibnu Sukodok yang
berusia 63 tahun akan dikawinkan dengan Peri Roro Setyowati yang merupakan
makluk halus atau bukan manusia. Juga dijelaskan, perkawinan Bagus Kodok Ibnu
Sukodok dengan Peri Roro Setyowati bukan mengada-ada melainkan peristiwa dalam
kisah cinta yang dibangun keduanya dari beberapa tahun sebelumnya. Sesuai
kronologinya saat itu Bagus Kodok Ibnu Sukodok tengah berkunjung ke Alas
Ketonggo yang masuk wilayah Desa Babadan, Kecamatan Paron, Ngawi, saat itulah
dirinya buang air besar dan ditegur oleh Peri Roro Setyowati . Dari komunikasi
itulah terjalin hubungan dan berkembang rasa saling mencintai. Meski berbeda
alam, kedua calon pengantin ini memiliki perhatian dan keprihatinan serta
kecintaan yang sama pada alam raya dan budaya manusia khususnya pada lingkungan
tanah Jawa.
Sesuai rencananya, daup pengantin yang didahului dengan tradisi
siraman tersebut akan dihadiri dan didukung dari kalangan seniman. Seperti KH
Khaelani Jaelani, Suparpto Suryodharmo, Jemek Supardi, Anto Baret KPJ, Oppie
Andaresta dan masih banyak lagi. Serta dipastikan bakal hadir secara batin pada
puncak prosesi pernikahan Bagus Kodok dengan Peri Roro Setyowati dari kalangan
atas seperti Dr Kris Budiman, Prof Dr Sulistyowati Irianto, Prof Dr M.A.S
Hikam, Muh Sobary, Butet Kertaredjasa, Joko Pekik dan Eros Jarot. Dalam acara
tersebut yang lebih menambah nilai mistisnya lagi yang turut mengundang dari
kalangan makluk halus seperti Ratu Kidul, Suryakencana, Brawijaya Pamungkas
atau Sunan Lawu, Sabdo Palon, Naya Genggong dan segenap danyang tanah Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you