Senin, 11 Juni 2012T17.30.00
Misteri & Mitos Gerhana Bulan
Bulan
terbit dengan sebagian permukaannya tertutup bayangan bumi, Senin malam
(4/6/2012). Peristiwa ini dikenal sebagai gerhana bulan sebagian dan
berlangsung selama dua jam. Hampir dua perlima permukaan bulan akan masuk ke
dalam bayangan bumi. Lalu bagaimanakah Mitos melihat fenomena ini, yuk kita
gali bersama selengkapnya.
Sejarah
gerhana bulan bagi orang Arab Quraisy, gerhana bulan dikaitkan dengan
kejadian-kejadian tertentu, seperti adanya kematian atau kelahiran, dan
kepercayaan ini dipercaya secara turun temurun sehingga menjadi keyakinan umum
masyarakat. Di zaman Rasulullah, misalnya, pernah terjadi gerhana matahari yang
bersamaan dengan kematian putra Rasul SAW yang bernama Ibrahim. Orang
menganggap terjadinya gerhana karena kematian putra Nabi tersebut.
Pemahaman
yang salah ini diluruskan oleh Rasulullah. Dalam Islam, gerhana bulan adalah
bentuk keagungan Allah sebagai Maha Pencipta. Sebagaimana sabda Rasullah SAW
dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 1.044. “Sesungguhnya matahari dan bulan
adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak
terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana
tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan
bersedekahlah.” Bagi sekelompok masyarakat, gerhana bulan dikaitkan dengan
berbagai mitos dan tahayul. Di negeri China, orang percaya bahwa seekor naga
langit membanjiri sungai dengan darah lalu menelannya. Itu sebabnya orang Cina
menyebut gerhana sebagai “chih” yang artinya memakan.
Sampai
abad ke 19 mereka biasanya membunyikan petasan untuk menakut-nakuti sang naga.
Orang Indian juga percaya bahwa seekor naga lah yang membuat gerhana bulan.
Mereka lalu menyembah sang naga dengan berendam sampai sebatas leher. Salah seorang
pendeta kuil Hindu di India mengatakan penutupan kuil untuk mengusir energi
negatif yang diakibatkan gerhana matahari. "Saat gerhana terjadi,
dipercaya bumi akan diselubungi kegelapan. Gerhana menciptakan medan energi
negatif. Selain itu, kuman-kuman di atmosfer menjadi aktif, level kontaminasi
kuman itu juga akan meningkat drastis," kata pendeta Kuil Lakshmi-Narayan,
Mukesh Kothari, seperti dimuat laman Times of India. Sementara di Jepang, orang
percaya bahwa waktu gerhana ada racun yang disebarkan ke bumi. Dan untuk
menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur
mereka. Lalu, Kaisar Louis dari Perancis wafat setelah mengamati gerhana di
tahun 840. Konon ia begitu bingung saat kegelapan selama 5 menit dan meninggal
karena begitu takut.
Adapun di
Indonesia, khususnya Jawa menganggap bahwa Batara Kala alias raksasa jahat,
memakan bulan. Maka masyarakat Jawa khususnya anak-anak ramai memukul kentongan
pada saat gerhana untuk menakut-nakuti dan mengusir Batara Kala. Ada lagi cerita
menarik soal gerhana bulan. Cerita ini melibatkan sang penemu Benua Amerika,
Columbus. Seperti dimuat laman Live Science, konon gerhana bulan lah yang
menyelamatkan Columbus di Jamaica. Saat itu, perbekalan pasukan Columbus makin
menipis, penduduk lokal enggan membagi bahan makanan milik mereka. Dengan
berbekal almanak buatan Regiomontanus, Columbus mengetahu bahwa pada 29
Februari 1504 akan terjadi gerhana bulan total. Kepada pemimpin lokal, dia
mengatakan bahwa Tuhan marah pada masyarakat lokal karena mereka tak mau
memberikan bahan makanan mereka. Caranya, dengan melenyapkan bulan. Benar saja,
bulan lenyap dari langit. Beberapa saat kemudian, bulan muncul dengan bentuknya
yang mengerikan, merah seperti darah. Penduduk asli pun ketakutan dan menganggap
apa yang dikatakan Columbus terbukti. Dari segala arah, penduduk mendatangi
kapal Columbus, menyembah-nyembah, dan mempersembahkan bahan makanan, dengan
harapan Tuhan tak lagi marah dan mengembalikan kondisi bulan.
wah gtu ya gan... ane baru tau hehhe.... thanks gan infonya...
BalasHapusfolbek ya gan dah ane folbek blognya...
ok gan,,, langsung menuju TKP
Hapus