Kami mengetahui bahwa jin berketurunan karena Allah yang
maka Kuasa bertanya << Akankah engkau memilih dia dan keturunannya untuk
teman pelindungmu>> ?>> (Stories of the Prophets by Ibn Kathir,
translated by Sheikh Muhammad Mustafa Geme’ah, Office of the Grand Imam, Sheikh
Al-Ahzar, edited by Aelfwine Acelas Mischler [El-Nour For Publishing and
Distribution and Translation Est.; 38 Al-Madina Al-Monawara St., Toryl
Al-Gadida], Mempunyai keturunan adalah sebuah tindakan fisik yang memerlukan
keintiman dan dengan demikian mengasumsikan bahwa jin memiliki anatomi fisik
tertentu untuk menurunkan ras mereka melalui hubungan seksual. Dengan
keterangan ini maka tidaklah mengherankan untuk mengetahui bahwa ada pria dan
wanita setan atau jin:
Disampaikan oleh Zayd ibn Arqam:
Rasul Allah (semoga damai besertanya) mengatakan: Rahasia2 ini milik jin2 dan
setan2. Maka ketika siapapun di antara engkau pergi ke sana, dia akan
berkata:”I mohon perlindungan Allah dari setan pria dan wanita,” ." (Sunan
Abu Dawud, Book 1, Number 6)
Faktanya, Quran lebih lanjut mengajarkan bahwa beberapa jin akan masuk neraka
atau masuk surga, dan mereka yang masuk surga akan dikawinkan dengan wanita2
muda surgawi:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)
Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa
petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "
Sesungguhnyaakan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama."
(QS. 32:13)
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan)
minyak. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Pada waktu itu
manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya,
lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan? Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang
berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air mendidih yang
memuncak panasnya. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan
bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga. Maka ni'mat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?, kedua syurga itu mempunyai
pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang mengalir Maka
ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu
terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah
dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari
dekat. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam syurga
itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah
disentuh (membuka selaput dara mereka dengan hubungan seksual) oleh manusia
sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak
pula oleh jin. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Maka ni'mat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dan selain dari dua
syurga itu ada dua syurga lagi. Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu
dustakan? Kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka ni'mat Tuhan
kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah
mata air yang memancar.Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. Maka
ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam syurga itu ada
bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. (QS. 55:37-70)
Ibn Kathir menulis:
<Qasirat At-Tarf>wanita2 mulia, istri2 yang menundukkan pandangannya,
tidak mendambakan selain suami2 mereka, melihat mereka sebagai orang2 paling
tampan di surga. Ini dikatakan oleh Ibn ‘Abbas, Qatadah, ‘Ata’ Al-Khurasani dan
Ibn Zayd. Hal tersebut dilaporkan bahwa salah satu dari para istri ini akan
mengatakan kepada suaminya,”Demi Allah! Aku tidak melihat apapun di surga yang
lebih tampan daripada engkau maupun lebih menyenangkanku daripada engkau. Maka
dimuliakanlah Allah yang menciptakan engkau bagiku dan aku bagimu.” Allah
mengatakan :
<Yang tidak pernah dipetik oleh seorang manusia sebelumnya maupun oleh
jin> berarti mereka adalah perawan yang menyenangkan dengan usia sebaya yang
tidak pernah berhubungan seksual dengan siapapun, apakah dari manusia maupun
jin, sebelum dengan suami2 mereka.
Ini juga sebuah bukti bahwa mereka yangberiman di antara jin2 akan masuk surga. Artat bin Al-Mundhir mengatakan,”
Damrah bin Habib ditanya apakah jin2 akan masuk surga dan dia berkata,’Ya, dan
mereka akan dikawinkan. KaumJin akan memiliki wanita2 jin dan manusia akan
memiliki wanita2 manusia.’” (Source; bold and garis bawah emphasis kami)
Lebih lanjut, Quran menyatakan bahwa jin bisa mati :
Allah berfirman: "
Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersamaumat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu
umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga
apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di
antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu : "Ya Tuhan kami,
mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan
yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing
mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak
mengetahui". (QS. 7:38)
Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang
bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka
keputusanazab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia,
sesungguhnya mereka adalah para pecundang (QS. 41:25) Hilali-Khan
Hadits yang secara eksplisit mengatakan bahwa jin sungguh bisa mati:
Disampaikan oleh Ibn ‘Abbas:
Sang Nabi pernah berkata,”Aku mohon perlindungan (dari MU) oleh ‘Izzat Mu,
tidak seorangpun mempunyai hak disembah kecuali Engkau yang tidak mati
sementara
kaum jin dan manusia bisa mati,” (Sahih al-Bukhari, Volume 9,
Book 93, Number 480)
Ibn ‘Abbas melaporkan bahwa Rasul Allah (semoga damai besertanya) pernah
berkata:” O Allah, kepada Engkaulah aku bersujud. Aku menyatakan loyalitasku
padaMu dan menyandarkan kepercayaanku padaMu dan memohon ampunMu dan dengan
Engkau membantuku memerangi musuh2ku. O Allah, Aku mohon perlindunganMu dalam
kuasaMu; tiada Tuhan kselain Engkau, Engkau tidak akan membuatku sesat. Engkau
mampu selalu hidup yang tidak akan mati,
sementara kaum jin dan manusiamati.” (Sahih Muslim, Book 035, Number 6561)
Quran bahkan mengatakan bahwa Allah menghujani jin dengan bintang dan meteor!
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan
Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), dan Kami
menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk, kecuali syaitan yang
mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat)
lalu dia dikejar
oleh semburan api yang terang. (QS. 15:16-18) Hilali-Khan
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu
bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan
yang sangat durhaka, syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan
(pembicaraan) para malaikat dan
mereka dilempari dari segala penjuru.
(QS. 37:6-8) Arberry
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami
sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (QS. 67:5) Hilali-Khan
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan
sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) t
entu akan menjumpai panah api
yang mengintai (untuk membakarnya). (72:8-9) Pickthall– cf. 55:33-35
Setelah mengomentari mengenai komposisi meteor dan meteorit, Dr. William F.
Campbell rightly bertanya:
Kesulitan di sini jelas2 bukan dengan ilmu pengetahuan dan komposisi meteor dan
meteorit. Kesulitannya adalah bagaimana memahami mengenai apa yang Quran
mungkin bicarakan. Kata "rajm", biasanya diterjemahkan sebagai
“kutuk” dalam terjemahan modern, berasal dari kata yang berarti “melempari
dengan batu”, dan Hamidullah menerjemahkan 67:5 yang dikutip dengan di atas
dengan kata2,
“dan Kami telah mengatur
mereka (lampu2) sebagai suatu fungsi untuk
melempari sebagai batu kepada setan2.”
Apa yang akan kita pahami ketika dikatakan bahwa Tuhan melemparkan meteor,
apakah yang terbuat dari karbon dioksida atau besi-nikel, kepada setan tanpa
wujud yang mencuri dengar dalam dewan surgawi? Dan apap yang kita pahami
ketika meteor2 datang dalam bentuk hujan dan bergerak secara parallel ? Apakah
kita akan memahami bahwa setan2 semuanya akan berjajar dalam sebuah barisan
pada saat yang sama ? Ini bukanlah pertanyaan yang mudah. . (Campbell, The
Qur'an and the Bible in the light of history and science, 3. SHOOTING STARS -
METEORS AND METEORITES; online edition), Literatur Hadits memberikan dukungan
lebih lanjut bahwa jin memiliki suatu jenis sifat fisik. Contohnya, bintang2
dan meteor2 bukan hanya obyek2 materi yang dapat membahayakan jin karena air
juga bisa !
Disampaikan oleh Abu Huraira:
Sang Nabi berkata,”Jika siapapun dari Engkau terbangun dari tidur dan melakukan
pencucian, dia harus mencuci hidungnya dengan memasukkan air ke dalamnya dan
kemudian menyemburkannya keluar tiga kali,
karena setan telah tinggal di
dalam bagian atas dari hidungnya sepanjang malam.” (Sahih al-Bukhari,
Volume 4, Book 54, Number 516)
Lebih lanjut, hadits2 yang mengklaim bahwa setan dapat kencing dan membuang
angin :
Disampaikan ‘Abdullah:
Seseorang menyebutkan di hadapan sang Nabi (pbuh) dan dia memberitahukan bahwa
dia terus tidur sampai pagi dan tidak bangun untuk bersembahyang. Sang Nabi
mengatakan,”
Setan kencing ke dalam telinga2nya.” (Sahih al-Bukhari,
Volume 2, Book 21, Number 245)
Disampaikan ‘Abdullah:
Telah disebutkan di hadapan sang Nabi bahwa ada seseorang pria yang tidur dari
malam sampai pagi (setelah matahari terbit). Sang Nabi berkata,”Dia adalah
seorang pria yang
telinga2nya (atau telinga) telah dikencingi oleh setan.”
(Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 492)
Disampaikan Abu Huraira:
Rasul Allah mengatakan,”Ketika panggilan untuk bersembahyang dibuat,
setan
cepat2 membuang angin supaya dia tidak bisa mendengar Azan. Dan ketika
panggilan selesai dia kembali, dan ketika Iqama diumumkan, setan sekali lagi
naik ke tumitnya, dan ketika Iqama selesai dia kembali lagi dan mencoba untuk
menghalangi orang tersebut dengan pikiran2nya dan berkata,”Ingatlah ini dan itu
(yang mana dia tidak memikirkannya sebelum waktu sembahyang tersebut)”, sampai
orang yang bersembahyang lupa berapa banyak dia telah bersembahyang. Jika
siapapun di antara engkau tidak ingat apakah telah melakukan tiga atau empat
Rakaat kemudian dia harus melakukan dua kali sujud Sahu ketiak sedang duduk.
(Sahih al-Bukhari, Volume 2, Book 22, Number 323)
Disampaikan Abu Huraira:
Sang Nabi mengatakan,”Ketika panggilan untuk bersembahyang diumumkan, Setan
cepat2
MENGELUARKAN ANGIN DENGAN BERISIK. Ketika panggilan untuk bersembahyang
telah berhenti, dia kembali. Dan ketika Iqama diumumkan, dia sekali lagi naik
ke tumitnya, dan setelah semuanya selesai, dia kembali lagi untuk meghalangi
antara orang (yang bersembahyang) dan hatinya, mengatakan kepadanya,’Ingatlah
hal ini dan itu.’ Sampai orang tersebut lupa apakah dia telah melakukan tiga
atau empat Rakaat: maka jika seseorang lupa apakah telah melakukan tiga atau
empat Rakaat, dia harus melakukan dua kali sujud Sahu (yaitu kelupaan).” (Sahih
al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 505)
Hadits bahkan memberitahu kita makanan yang diinginkan oleh kaum jin:
Disampaikan Abu Huraira:
Bahwa suatu ketika dia sedang menemani sang Nabi dengan membawakan sebuah
tempat air untuk pencuciannya dan untuk membersihkan bagian2 pribadinya. Ketika
sedang mengikuti dia dengan membawakan itu (yaitu tempat air), sang nabi
berkata,”Siapakah ini ?” Dai berkata,”Aku adalah Anu Huraira.” Sang Nabi
berkata,”Bawakan aku batu2 supaya aku dapat membersihkan bagian2 pribadiku, dan
jangan membawa tulang2 atau kotoran hewan.” Abu Huraira melanjutkan pembacaan:
Maka aku membawakan beberapa batu2, membawanya dalam sudut jubahku sampai aku
meletakkannya di sampingnya dan beranjak pergi. Ketika ia selesai, aku berjalan
bersamanya dan bertanya,”
Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan ?” Dia
berkata,” Mereka adalah makanan kaum jin. Delegasi kaum jin dari (kota)
Nasibin datang kepadaku – dan betapa baiknya jin2 itu – dan meminta padaku
sisa2 makanan manusia.
Aku memohon pada Allah bagi mereka bahwa mereka tidak
akan mengabaikan sebuah tulang atau kotoran hewan tetapi menjadikannya makanan
bagi mereka.” (Sahih al-Bukhari, Volume 5, Book 58, Number 200)
Disampaikan oleh Abdullah ibn Mas’ud:
Sekelompok perwakilan kaum jin datang kepada sang Nabi (pbuh) dan berkata:
Hai
Muhammed, laranglah komunitasmu untuk membersihkan diri mereka dengan sebuah
tulang atau kotoran hewan atau batubara, karena itulah yang Allah berikan
sebagai makanan kami. Maka sang Nabi (pbuh) melarang mereka melakukan itu.
(Sunan Abu Dawud, Book 1, Number 0039)
Disampaikan oleh Abdullah ibn Mas’ud:
Rasul Allah(pbuh) mengatakan:
Jangan membersihkan dirimu dengan kotoranhewan atau dengan tulang2 karena itu adalah makanan bagi saudara2mu dari kaumjin.
Disampaikan oleh Tirmidhi, Nasa’I dengan kekecualian ini bahwa ia tidak
menyebutkan mengenai: Makanan dari saudara2mu dari kaum jin. (Tirmidhi Hadith,
Number 129; ALIM CD-ROM Version)
Jadi, jin makan kotoran hewan dan tulang2!
Hal tersebut sungguh merupakan bukti dari awal bahwa Muhammed sesungguhnya
percaya bahwa setan dan jin adalah makhluk berwujud, atau memiliki tubuh materi
dari suatu jenis. Dia dengan jelas tidak percaya bahwa mereka adalah roh yang
tidak berwujud.