Wengker.com, Nasional - Suku Dayak dan Suku Madura yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar deklarasi damai pasca tragedi kerusuhan sampit pada tahun 2001.
Sekretaris Badan Silaturrahmi Ulama’ Pesantren Madura (Bassra) Pamekasan, Ali Wafa mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan suku Dayak beberapa waktu lalu. Kemudian berencana melaksanakan deklarasi dengan istilah Damai, yakni Dayak Madura Indonesia sebagai percontohan dari beberapa provinsi di Indonesia yang memiliki konflik antar suku.
“Alhamdulillah, telah berlangsung pertemuan antara tokoh Madura dan tokoh Dayak di Kalimantan Timur. Dari silaturrahmi itu tergagas istilah damai (Dayak Madura Indonesia),” ungkapnya, Minggu (31/1/2016).
Dari pertemuan tersebut, lanjut dia, muncul beberapa ide dan gagasan untuk melaksanakan deklarasi secara nasional atau bahkan internasional. Dengan komitmen bahwa perbedaan itu jangan sampai menjadi pertikaian dan Indonesia harus menjadi contoh damai bagi seluruh dunia.
“Harapannya agar kasus yang terjadi di Kaltim ini menjadi contoh agar daerah lain yang kemungkinan memiliki selisih paham bisa mencontoh cara ini. Kemudian dapat mempererat tali persaudaraan antara suku Dayak dan Suku Madura di sana,” harap dia.
Hadir dalam pertemuan itu, KH. HM. Rofi’i Baidhowi (Pamekasan Madura), KH. Hambali (Jakarta), H. Musadi (Sekjen KKMM-Keluarga Kerukunan Masyarakat Madura) KALTIM.
Sementara dari pihak suku Dayak dihadiri oleh Bapak. Yahya Ubai (Ketua Dewan adat Dayak), Bapak. Rudolf (Panglima komando adat Dayak), Bapak. Yaskil (Sekjen laskar Mandau), Poniman-Herman Boner (Korlap Dayak).
Sumber PortalMadura.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you