Unordered List

6 Cara Ampuh Berhenti Merokok

 on Senin, 22 Desember 2014  


Gasud.com, Kesehatan - Nikotin yang terkandung dalam rokok membuat seseorang sulit untuk berhenti. Pakar mengatakan bahwa kecanduan nikotin sejatinya adalah penyakit, sehingga harus disembuhkan. Selama tahun 2014, banyak cara yang diklaim dapat membuat seseorang berhenti merokok, atau minimal mengurangi kecanduan nikotinnya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 6 cara yang diklaim mampu membuat seseorang diklaim mampu membuat seseorang berhenti merokok, ditulis Senin (22/12/2014). 

1. Hipnoterapi


Hipnoterapi menjadi salah satu cara yang digunakan untuk berhenti merokok. Biasanya program hipnoterapi diberikan oleh dokter jiwa atau terapis terlatih. Fungsinya adalah membuat pasien untuk tidak lagi tertarik dengan rokok. Salah satu terapis yang cukup sukses adalah Fuad Baradja. Mantan pesinetron yang sempat ngetop lewat sinetron Jin dan Jun itu kini aktif memberikan seminar dan terapi bagi pasien yang ingin berhenti merokok.
2. Permen Karet Nikotin
Permen karet nikotin merupakan salah satu medis terapi berhenti merokok yang sudah disetujui oleh Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat. Fungsi permen karet ini adalah menyuplai nikotin ke otak perokok namun dengan dosis yang lebih kecil. "Terapi ini bertujuan untuk mengurangi dampak kecanduan nikotin pada perokok. Kalau merokok yang masuk ke tubuh kan nikotin beserta 4.000 bahan kimia beracun. Kalau pakai permen karet nikotin, kadar nikotinnya lebih kecil, tapi bebas dari zat-zat kimia lain," ungkap dr Tribowo Ginting, SpKJ dari Klinik Berhenti Merokok, RSUP Persahabatan. Slash, gitaris kenamaan mantan personil band Guns and Roses, merupakan salah satu pengguna permen karet nikotin. Ia mengaku sudah berhenti merokok sejak 5 tahun lalu dan kini tetap aktif mengonsumsi permen karet nikotin.
3. Koyo Nikotin
Sama halnya dengan permen karet nikotin, koyo nikotin (nicotine patch) merupakan terapi medis untuk berhenti merokok yang sudah disetujui oleh FDA Amerika. Prinsip kerjanya mirip dengan permen karet nikotin, hanya saja penggunaannya mirip koyo karena ditempel di kulit. "Nicotine patch atau koyo nikotin prinsipnya sama seperti permen karet nikotin. Jadi bagi perokok yang sudah kecanduan nikotin dapat memasukkan nikotin ke tubuh tanpa harus merokok. Penggunaannya mirip koyo, ditempel nanti nikotin masuk ke tubuh melalui pori-pori kulit," ungkap dr Tribowo Tuahta Ginting, SpKJ dari Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan Jakarta.
4. Kopi Jamu
Kopi yang satu ini sebenarnya diproduksi di Malaysia, namun sudah banyak ditemui di toko-toko herbal di Indonesia. Keberadaan kopi ini di Indonesia juga telah dicatat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Herbal yang terkandung dalam kopi banyak disebutkan oleh para penjualnya, termasuk penjual di internet. Ketujuh herbal tersebut adalah tongkat ali (Eurycoma Longifolia), teja lawang (Cinnamomuminers), tebu gajah (Albizzia myriophylla), mata pelanduk (Ardisia crispa), mengkudu hutan (Moronda eliptica), halban (Vitex pubescen), dan larak hutan (Polyalthia hypoleuca).
Meskipun dalam kemasan hanya disebutkan khasiat kopi dapat memelihara kesehatan dan menyegarkan badan, banyak penjual mengklaim kopi dapat menyembuhkan berbagai penyakit salah satunya kecanduan zat adiktif. Menurut salah satu penjual kopi tersebut dari daerah Bekasi, Feisha Medlar, kopi yang dimaksud tidak seperti kopi biasa yang bisa mengakibatkan ketergantungan. Kandungan herba yang ada di dalam kopi dapat menetralisir efek racun dari kopi atau rokok pada tubuh seseorang.

5. Akupunktur
Berbeda dengan kopi jamu yang tidak diketahui standar ilmiahnya, akupunktur merupakan salah satu cabang terapi medis yang sudah teruji ilmiah. Ada dua tipe umum akpunktur kedokteran di zaman modern ini, yakni akpunktur tradisional yang menggunakan jarum dan akupunktur laser. Sebuah studi tahun 2008 menunjukkan bahwa terapi akupunktur menggunakan laser cukup berhasil menghentikan kebiasaan merokok. Dari 258 orang perokok, 55 persen berhenti merokok setelah diterapi sedangkan yang tidak diterapi hanya 4 persen yang berhenti merokok.
6. Rokok Elektrik
Rokok elektrik atau e-cigarette menjadi topik hangat di tahun 2014 karena kepopulerannya yang meningkat pesat. Kalangan medis menolak bahwa rokok elektrik dapat membuat seseorang berhenti merokok, sementara para vaper (pengguna rokok elektrik) mengaku berhasil berhenti merokok tembakau. FDA dan WHO sendiri sudah mengatakan bahwa rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok tembakau. Karena itulah rokok elektrik tidak termasuk ke dalam nicotine replacement therapy (terapi penggantian nikotin) yang digunakan oleh dokter ketika mengobati pecandu rokok.
Di Indonesia, peraturan soal rokok elektrik memang belum ada. Namun rencanaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sudah berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan terkait peraturan soal rokok elektrik.

Sumber Info Detik.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you

Diberdayakan oleh Blogger.
J-Theme