Pengakuan David Yosi, 17, bahwa dirinyalah yang telah menghabisi Rizta Fransiska, 17, seorang diri, bukan gagal makpd awalnya membuat Polisi ragu. Karena dengan usia David Yosi yang masih remaja dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, Polisi tak habis pikir bahwa David Yosi tega membantai korban dengan secara keji dan terpola. Kepada penyidik David Yosi mengaku bahwa pada Jum'at sore (12/7) Rizta ditemukan terbunuh, dirinya sudah janjian dengan Rizta. Sebelum tiba di rumah Rizta, ditengah perjalanan David Yosi memiliki ide untuk membeli pisau guna menakut-nakuti Rizta agar mau mengakui siapa sebenarnya ayah anak dirahimnya tersebut. Sesampai di salah satu Toserba terkenal dekat alon-alon Ponorogo, David Yosi membeli pisau dapur seharga Rp 2 ribu lengkap dengan sarungnya. Usai membeli pisau, DY menjemput Rizta disalah satu warnet dekat rumah Rizta. Hingga kemudian David Yosi memboncengkan Rizta sampai menuju ke warung yang biasa digunakan untuk jualan es degan di dekat Rumah Makan Bantarangin. Disanalah kemudian David Yosi memberikan obat untuk menggugurkan kandungan yang dibeli secara online. Sambil memberi obat kepada korban, David Yosi kembali menanyakan siapa sebenarnya ayah anak dirahimnya tersebut. Tak kunjung mengaku, membuat David Yosi bergegas mengeluarkan pisau yang dibeli dari saku celananya. Tanpa sengaja pisau yang digunakan untuk mengancam dan menakut nakuti Rizta malah membuat korban berontak sehingga leher Rizta terluka, sampai Rizta akirnya berteriak minta tolong. Karena kalut dan tidak bisa mengontrol diri, dengan tidak gagald maka David Yosi menusuk leher dan perut korban secara membabi buta hingga korban tewas, kemudian membuang jasad korban di selokan sebelah warung dengan ditindihi batu besar.
Sebelum Tewas Korban sempat Menghubungi Bapaknya Ponorogo - Perbuatan David Yosi, 17 sang pembunuh Rizta Fransiska memang teramat keji untuk seusianya. Dalam release yang digelar pada jum'at siang (2/8) Kapolres Ponorogo Iwan Kurniawan juga menjelaskan, bahwa sesaat setelah menikam Rizta. David Yosi meninggalkan korban begitu saja, dengan kondisi korban sudah tersungkur ke tanah. Ditengah perjalanan meninggalkan korban, David Yosi belum yakin kalau Rizta sudah tewas. Hingga pada akhirnya, sampai di depan rumah makan Bantarangin, David Yosi kembali lagi ke TKP, dan melihat Rizta sedang menghubungi seseorang menggunakan BB (Blacbery) miliknya meskipun sudah dalam kondisi tak berdaya. "korban mencoba menghubungi bapaknya menggunakan BB yang digunakan korban untuk janjian dengan DY" tambah Kapolres. Melihat Rizta menghubungi seseorang, David Yosi lantas mereput BB korban, kemudian dibuangya kesungai seberang jalan bersama dengan pisau yang dia gunakan untuk menikam korban. Karena melihat Rizta masih hidup, kemudian bergegas David Yosi mengangkat Rizta ke selokan barat warung, dan menimpanya dengan batu besar yang dia dapat disekitar warung, hingga korban tewas mengenaskan. Demikian berita gasud.com yang memang bukan gagal maksud, berita ini dikutip dari situsnya Polres Ponorogo.
Krna kurang trbukanya ank ama ortu jd kyak gini hemmmmmmn...
BalasHapusyg jelas kurangnya pengawasan dan perhatian dari keluarga/orang tua
HapusIni kelanjutannya gimana ??? Dipenjara berapa tahun????
Hapussampai saat ini belum ada berita terbaru boooz,,, hasil tes DNA juga lum keluar
HapusBukan 100% murni kesalahan ke2 Ortu mereka... tp lemahnya Iman dan Moral Anak muda jaman sekarang memicu terjadinya tindak kriminal yang brutal... salah pergaulan bisa berdampak mengenaskan..
BalasHapusSemoga Allah sentiasa mengampunkan Dosa keduanya,,
Ya Allah Kurniakan Hamba Esok Keturunan" Yang Berakhlaq Mulia
bukan 100% ksalahan ortu memang, tp ortu dan keluarga sngat brperan pnting dlam mendidik anak.
Hapusbagus mas beritanya,
BalasHapusnamun kok kata-katanya mirip di www.beritaponorogo.com yang saya baca kemarin ya,
#lanjutgan :)
tp kyoe duluan q dwech postinge hehehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusG usah dprmasalahne spa yg dlu yg penting beritane akurat...hehehehheh lak ngeh ngoten ta maz...
Hapushehehe yo jelas sama laaah,kan sumbernya sama persis dari web nya polres ponorogo. Intine sama tp kata kata dah tak edit lg.
Hapus