Tidak berhenti disitu, intimidasi dan kecurigaan pemerintah junta terhadap adanya rencana makar oleh Rohingya juga dituduhkan. "Seorang Rohingya selalu dipertanyakan saat hendak perlu (keluar negeri). Suratnya bisa sampai empat tahun, itu saja belum tentu diizinkan," kata dia. Perilaku tersebut, ujarnya, sangat sepihak jika dibandingkan dengan etnis-etnis lain. Ia mencontohkan beberapa etnis Kachin, Karen, yang juga merupakan minoritas. Tapi mereka tidak diperlakukan sepihak dan semena-mena. Padahal, kata dia, minoritas Karen yang notabene adalah Kristen sempat melakukan perlawanan terhadap pemerintah junta, dan mereka dipersenjatai. "Kami sangat putus asa dengan kebijakan yang seperti itu," kata dia.
40 Tahun Ummat Muslim Rohingya Di Intimidasi
Selasa, 14 Agustus 2012 on Label: B E B A S, BERITA INFO
Gasud.com, desakan
junta Myanmar mengusir keluar etnis Muslim Rohingya dari tanah kelahirannya
sudah berangsur lama. Situasi tersebut membuat ratusan ribu etnis Rohingya
tidak mendapatkan tempat dan ketentraman. Presiden Organisasi Nasional Rohingya
Arakan, Nurul Islam meminta kepada Indonesia dan komunitas Asia Tenggara
(ASEAN) mengatasi krisis kemanusian yang terjadi di Negara Bagian Rakhine,
Myanmar tersebut. "Kami tidak memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu.
Selalu ada perbedaan terhadap kami," ungkap Nurul, saat berbicang dengan
ROL, Senin (13/8). Menurut dia, penolakan dan prilaku diskriminatif junta
militer terhadap Rohingya sudah berlangsung lebih dari 40 tahun. Perilaku itu
mewujud secara nyata melalui perangkat resmi buatan pemerintah. Nurul mencontohkan,
selain ketentuan kewarganegaraan 1982 yang tidak mengakui etnis Muslim Rohingya
sebagai warga negara, persoalan perizinan untuk tinggalpun selalu dipersulit,
hak untuk mendapatkan pendidikan disumbat.
Tidak berhenti disitu, intimidasi dan kecurigaan pemerintah junta terhadap adanya rencana makar oleh Rohingya juga dituduhkan. "Seorang Rohingya selalu dipertanyakan saat hendak perlu (keluar negeri). Suratnya bisa sampai empat tahun, itu saja belum tentu diizinkan," kata dia. Perilaku tersebut, ujarnya, sangat sepihak jika dibandingkan dengan etnis-etnis lain. Ia mencontohkan beberapa etnis Kachin, Karen, yang juga merupakan minoritas. Tapi mereka tidak diperlakukan sepihak dan semena-mena. Padahal, kata dia, minoritas Karen yang notabene adalah Kristen sempat melakukan perlawanan terhadap pemerintah junta, dan mereka dipersenjatai. "Kami sangat putus asa dengan kebijakan yang seperti itu," kata dia.
Tidak berhenti disitu, intimidasi dan kecurigaan pemerintah junta terhadap adanya rencana makar oleh Rohingya juga dituduhkan. "Seorang Rohingya selalu dipertanyakan saat hendak perlu (keluar negeri). Suratnya bisa sampai empat tahun, itu saja belum tentu diizinkan," kata dia. Perilaku tersebut, ujarnya, sangat sepihak jika dibandingkan dengan etnis-etnis lain. Ia mencontohkan beberapa etnis Kachin, Karen, yang juga merupakan minoritas. Tapi mereka tidak diperlakukan sepihak dan semena-mena. Padahal, kata dia, minoritas Karen yang notabene adalah Kristen sempat melakukan perlawanan terhadap pemerintah junta, dan mereka dipersenjatai. "Kami sangat putus asa dengan kebijakan yang seperti itu," kata dia.
wah udah lumayan ini sob info nya tinggal traffiks aja di permak agar lebih banyak pengunjung
BalasHapustrims gan,, ini juga masih belajar tentang SEO gan...
Hapusbantu juga dunk tips triks nya....