Unordered List

Pembacokan Banser Di Tulungagung Terulang Kembali

 on Kamis, 12 Juli 2012  


Pada bulan Mei kemarin telah tejadi pembacokan anggota Banser oleh oknum anggota PSH Terate, kini kasus pembacokan terjadi lagi dan yang menjadi korban adalah anggota Banser. Ahmad Asnawi (19), anggota Barisan Serba Guna (Banser) asal Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, dibacok orang yang tidak dikenal. Korban mengalami luka pada lengan kiri dan mendapatkan empat jahitan. "Benar, korban pembacokan adalah anggota kami," ujar Wakil Komandan Banser Tulungagung Robikin Abdul Azis menjelaskan, Selasa (10/7/2012). Kejadian pembacokan ini berawal saat Ahmad Asnawi sedang nongkrong di jalan bersama delapan orang rekannya. Tiba-tiba datang dua orang mengendarai Honda Beat dengan helm teropong. Tanpa menyapa, pelaku mengeluarkan sajam dari balik baju dan langsung membacok korban. Setelah itu keduanya langsung memacu kendaraannya dan menghilang. Melihat Ahmad Asnawi terluka, rekan-rekan korban langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Robikin mengatakan pihaknya belum bisa memastikan motif pembacokan tersebut. Apakah terkait dengan peristiwa sebelumnya atau tidak.  "Kita belum tahu maksud aksi pembacokan ini. Kami masih selidiki hal ini. Kita sudah melakukan kordinasi secara internal," tandasnya. Suriah (50) ibu korban mengaku tidak menyangka jika anaknya menjadi korban pembacokan. Sebab, putra bungsunya itu dikenal pendiam dan tidak memiliki musuh. "Kami berharap masalah ini segera terungkap," harapnya.
Polres Tulungagung kembali melakukan penyelidikan kasus pembacokan terhadap salah seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) setempat oleh oknum tak dikenal. Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto mengatakan, saat ini pihaknya juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Anggota kami sekarang sedang melakukan penyelidikan. lebih jelasnya coba konfirmasi langsung ke Waka (Wakapolres),” kata AKBP Whisnu Hermawan Februanto, (10/7/2012).
Kapolres yang sedang berada di Surabaya tidak merinci proses penyelidikan atas insiden pembacokan yang dialami Ahmad Asnawi (19), pemuda Desa Tiyudan, Kecamatan Gondang, Jumat (6/7) malam lalu itu. Sementara itu, Kapolsek Gondang AKP Sumadi menyampaikan, pembacokan anggota Banser tersebut terjadi di depan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Tiyudan. Namun saat ditanya kemungkinan adanya motif perseteruan antar kelompok, Sumadi membantahnya dan menyimpulkan bahwa kasus pembacokan tersebut hanyalah kriminal biasa.
“Kami menyimpulkan begitu karena si korban juga tidak menyebut apakah dia berasal dari kelompok tertentu. Dia juga tidak mengatakan sebagai anggota Banser atau apa, sehingga kami tidak tahu,” katanya saat ditanya mengenai status korban yang masih anggota aktif Banser NU di Kecamatan Gondang. Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penganiayaan disertai pembacokan juga dilakukan oleh ratusan oknum Perguruan Setia HatiTerate (PSHT) terhadap delapan pemuda Banser Kecamatan Gondang, Tulungagung.
Saat itu penyerbuan terjadi di rumah pengurus ranting NU di Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang. Akibat insiden penyerbuan disertai penganiayaan tersebut, gelombang aksi protes dilakukan massa Banser maupun NU. “Kalaupun korbannya saat ini juga warga Banser, pelakunya belum bisa diidentifikasi, apakah berasal dari kelompok tertentu atau perguruan tertentu. Bisa jadi, pelaku ini orang biasa dan motif pembacokannya bersifat personal (konflik antarindividu),” ujar Sumadi. Ia menegaskan, saat ini pengamanan terus diperketat untuk menghindari terjadinya insiden penganiayaan oleh satu oknum/kelompok kepada pihak lain. “Tapi konteksnya normatif, artinya peningkatan pengamanan dilakukan karena saat ini menjelang puasa dan di Tulungagung sebentar lagi ada momentum pilkada, ini rentan terjadi kekacauan,”



6 komentar:

  1. ckckck.. kenapa kita tidak mengedepankan dialog dan justru membikin rusuh dengan kekerasan.. ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah masyarakat Indonesia kang....... heheheee....

      Hapus
  2. Ya Alloh,___
    Periharalah kmi dan saudara kami dari hal-hal yang tidak Engkau ridhoi,_
    Kejadian terakhir kn belum jelas mas, klo itu dari Oknun SHT,_?

    Sy dari Terate Blitar
    Semoga d Blitar tdak ada kasus serupa,_
    Salam Ta'dzim kpd Gus Ma'sum_Laa Gholiba Illa Billah_,
    Sopo ngerti marang diri pribadine prasasat ngerti marang pengerane_Man Arofa Nafsahu Faqod Arofa Robbahu_
    Tdak ada kesesatan dalam PSHT_

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup mas, untuk kejadian yang terakir itu belum jelas dan masih diselidiki.
      semoga PSHT yang di Blitar bisa lebih mawas diri dalam bertindak

      Hapus
    2. Ea mas, semoga sodara PSHT yang d Bltr tetep kondusif_
      Mas, kronologi kejadiannya gmn mas,_??

      Terima kasih,_

      Hapus
    3. kronologi kejadian sudah ada pada postingan saya sebeluya mas,,, silahkan ketik saja di kolom pencarian diatas sebelah kanan

      Hapus

>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you

Diberdayakan oleh Blogger.
J-Theme