Pernyataan bahwa ganja bisa menyembuhkan penyakit
tertentu barangkalai baru sekadar klaim untuk melegalkan pemakaiannya. Sebab, belum pernah ada penelitian di dalam negeri yang menyatakan tanaman tropis itu berkhasiat.
"Kami tidak pernah menemukan penelitian seperti itu," kata Sekjen Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), Aldrin Neilwan, saat dihubungi detikcom, Jumat (6/5/2011).
Karena itu, kata Aldrin, ia tidak bisa memastikan manfaat dari tanaman yang masuk dalam kategori narkotika golongan I itu. Namun secara umum dia mengatakan, jika sebuah tanaman manfaatnya lebih besar dari keburukannya dan tidak ada pengobatan lain selain dari tanaman tersebut, itu bisa saja dipertimbangkan sebagai obat.
"Tapi kalau efeknya belum terbukti secara ilmiah juga tidak bisa," ujarnya.
Dokter herbal di RS Dharmais ini menjelaskan, pengobatan itu harus aman, efektif dan bermutu. "Pengobatan juga harus bermanfaat dan tidak menimbulkan kerusakan kepada penderita," ujarnya.
Lebih jauh, Aldrin mempertanyakan alasan Lingkar Ganja Nusantara yang ingin melegalkan ganja dengan salah satu alasan daun itu bisa bermanfaat di bidang medis.
"Dari 40 ribu jenis tanaman di dunia, 30 ribunya terdapat di Indonesia. Dari sebanyak itu kenapa ganja yang diperjuangkan? Padahal sudah diketahui banyak keburukannya," ujarnya.
Dalam websitenya, LGN berpendapat ganja tidak menimbulkan ketergantungan dan bermanfaat dalam bidang medis hingga industri. Meski tidak memegang penelitian ilmiah mengenai ganja di dalam negeri, namun LGN mengaku punya dasar dari berbagai jurnal dan penelitian di dunia. Karenanya, LGN meminta pemerintah agar melegalisasikan ganja dan akan menggelar aksi pada 7 Mei.
"Kalau dasar tentu kita punya. Kalau nggak, mana mungkin kita muncul ke permukaan. Penelitian dari luar negeri kan ada seperti jurnal Australia, Belanda dan lainnya," jelas Ketua LGN Dhira Narayana.
LGN yang mengaku sebagai yayasan penelitian ganja ini beranggotakan 700-an orang dan ada yang berprofesi dokter hingga ustad. Beberapa di antara anggota pernah mencicipi ganja.
tertentu barangkalai baru sekadar klaim untuk melegalkan pemakaiannya. Sebab, belum pernah ada penelitian di dalam negeri yang menyatakan tanaman tropis itu berkhasiat.
"Kami tidak pernah menemukan penelitian seperti itu," kata Sekjen Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), Aldrin Neilwan, saat dihubungi detikcom, Jumat (6/5/2011).
Karena itu, kata Aldrin, ia tidak bisa memastikan manfaat dari tanaman yang masuk dalam kategori narkotika golongan I itu. Namun secara umum dia mengatakan, jika sebuah tanaman manfaatnya lebih besar dari keburukannya dan tidak ada pengobatan lain selain dari tanaman tersebut, itu bisa saja dipertimbangkan sebagai obat.
"Tapi kalau efeknya belum terbukti secara ilmiah juga tidak bisa," ujarnya.
Dokter herbal di RS Dharmais ini menjelaskan, pengobatan itu harus aman, efektif dan bermutu. "Pengobatan juga harus bermanfaat dan tidak menimbulkan kerusakan kepada penderita," ujarnya.
Lebih jauh, Aldrin mempertanyakan alasan Lingkar Ganja Nusantara yang ingin melegalkan ganja dengan salah satu alasan daun itu bisa bermanfaat di bidang medis.
"Dari 40 ribu jenis tanaman di dunia, 30 ribunya terdapat di Indonesia. Dari sebanyak itu kenapa ganja yang diperjuangkan? Padahal sudah diketahui banyak keburukannya," ujarnya.
Dalam websitenya, LGN berpendapat ganja tidak menimbulkan ketergantungan dan bermanfaat dalam bidang medis hingga industri. Meski tidak memegang penelitian ilmiah mengenai ganja di dalam negeri, namun LGN mengaku punya dasar dari berbagai jurnal dan penelitian di dunia. Karenanya, LGN meminta pemerintah agar melegalisasikan ganja dan akan menggelar aksi pada 7 Mei.
"Kalau dasar tentu kita punya. Kalau nggak, mana mungkin kita muncul ke permukaan. Penelitian dari luar negeri kan ada seperti jurnal Australia, Belanda dan lainnya," jelas Ketua LGN Dhira Narayana.
LGN yang mengaku sebagai yayasan penelitian ganja ini beranggotakan 700-an orang dan ada yang berprofesi dokter hingga ustad. Beberapa di antara anggota pernah mencicipi ganja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you