Apa
hukumnya istri pergi meninggalkan rumah tanpa idzin suami dalam Islam??? Bagaimana nggak pusing? jawaban cepat Mbah Google saat
ditanya “Hukum isteri pergi meninggalkan suami” jawabannya malah : ” Hukum
suami pergi meninggalkan istri “, Mbah Google yang pinter aja jawabannya
melenceng nggak fokus sampai bingung jawab kebalikannya. Sebenarnya mbah
Google nggak salah, hanya saja memang jarang ada seorang istri
pergi meninggalkan suami yang sering terjadi adalah suami meninggalkan isteri.
Saya sebenarnya tidak pengalaman dan nggak ada bayangan sama sekali ditinggal isteri, jadi agak
susah juga jawab pertanyaan itu. Untuk sementara saya jawab saja
pertanyaan itu dengan menyuruh untuk sabar dan koreksi diri sedangkan
jawaban singkat pertanyaan diatas adalah hukumnya Haram. Untuk jawaban lengkap
selanjutnya saya suruh anda baca di artikel ini, demi niat baik karena Allah,
jawaban saya ini saya upload di blog ini agar mungkin bisa bermanfaat juga bagi
yang lain.
Kepada
sobat gasud.com saya bilang: Jika isterimu adalah seorang wanita Islam, muslimah yang taat
kepada Allah dan Rasulnya serta takut akan adzab Allah, Saya yakin Isterimu
pasti akan sangat mengerti dan paham dengan uraian saya dibawah:
Suami
tidak perhatian, selingkuh, sakit hati dengan perkataan atau perbuatan suami,
penghasilan kurang, suasana rumah tidak menyenangkan biasanya dijadikan alasan
untuk melegalkan atau membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan suaminya
dengan pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, ortu dll) dengan
harapan dapat menyelesaikan masalah atau hanya memberi pelajaran kepada suami
agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tidakan isteri meninggalkan suami ini
sering dianggap ringan atau sepele oleh sebagian wanita yang tidak mengerti
hukum islam tapi jika tindakan ini dilakukan terhadap seorang pria muslim yang
paham hukum agama akan sangat fatal dan berat akibatnya karena agama Islam
melarang dengan keras hal tersebut. Isteri meninggalkan rumah tidak akan
menyelesaikan masalah justru akan memperberat masalah, suami akan mempunyai
kesan istri lari dari tanggung jawab kewajiban sebagai isteri, membuat suami
menjadi sakit hati sehingga menjadi ringan untuk menceraikannya serta menambah
fitnah bagi diri sendiri dan suaminya. Apalagi jika isteri pergi meninggalkan
rumah karena dimarahi suami yang menasehatinya sungguh sangat berdosa karena
perbuatan isteri ini akan di laknat oleh Allah dan malaikatpun memarahinya
(lihat Hadist Riwayat Abu Dawud dibawah) .
Setan
selalu berusaha untuk membujuk dan mengajak manusia untuk berbuat sesuatu yang
tidak diridhoi Allah dan rasulnya. Setan bernama Dasim tugasnya membujuk
seorang isteri agar tidak taat kepada suami dan mempengaruhi seorang isteri
agar pergi meninggalkan rumah dengan berbagai alasan untuk membenarkan
perbuatan diatas meskipun sudah jelas bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh
Quran dan Hadist. Alasan sakit hati karena perbuatan / perkataan suami, yang
kadang dijadikan alasan isteri untuk membenarkan tindakan meninggalkan rumah
dan suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yang kadang menjadikan seorang
isteri semangat meninggalkan suami meskipun tidak semuanya demikian. Pada
Intinya seorang isteri tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya, jadi
meskipun dinasehati dan kurang diperhatikan suami saat isteri dalam keadaan
sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Allah . Orang sakit kurang makan
bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa apapun
alasannya. Begitu juga sakit yang diberikan oleh Allah kepada seorang isteri
sebagai pemberi peringatan dari Allah bukan berarti seorang istri boleh
menyakiti hati suami dengan pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan suaminya.
Istri
yang pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di tempat lain dan
meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sedangkan suami tidak ridho apapun
alasannya, bagi wanita yang mengerti hukuman Allah sangat berat pasti akan
sangat menyesal dan tidak akan pernah berani satu kalipun melakukannya karena jika
seorang Isteri pergi meninggalkan rumah dan suaminya artinya :
Isteri
meninggalkan suami atau pergi tanpa izin suami bukanlah termasuk golongan
wanita yang baik karena isteri yang baik akan menghormati pemimpinnya
(suaminya). Pemimpin rumah tangga dalam Islam adalah suami bukan Isteri karena
Suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi dari isterinya. dan yang
paling penting adalah suami telah memberi makan maupun tempat tinggal bagi
isterinya jadi sudah sewajarnya jika isteri berkewajiban untuk taat pada
suaminya selama suami menyuruh dalam kebaikan (bukan kemaksiatan) Firman Allah
dalam surat An Nisa’ ayat 34 dan Al Baqoroh ayat 228:
Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab
itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar. (QS. An-Nisa 34)
Dan
para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
makruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “ Surat Al Baqoroh ayat
228
Seorang
isteri yang pergi meninggalkan rumah tanpa izin suami dengan alasan apapun dan
dalam kepergiannya tidak bermaksiatpun tetap saja termasuk wanita tidak baik
(pembangkang) apalagi jika dia pergi dengan berpakaian yang tidak sopan seperti
wanita pada jaman Jahiliyah
Dan
Surat Al Ahzab ayat 33 yaitu :
Menetaplah
di rumah kalian ( para wanita ), dan jangan berdandan sebagaimana dandanan
wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan patuhilah (
wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya.
Sabda
Nabi SAW : “Barangsiapa yg taat kepadaku maka ia telah taat kepada ALLAH, dan
barangsiapa yg tidak taat kepadaku maka berarti tidak taat kepada ALLAH.
Barangsiapa yg taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat
kepadaku, dan barangsiapa yg tidak taat kepada pimpinan (islami) maka berarti
ia telah tidak taat kepadaku.”HR Bukhari, kitab al-Jihad, bab Yuqatilu min
Wara’il Imam, juz-IV, hal.61
Jika
seorang suami karena suatu hal (Penghasilan kurang, PHK, Kecelakaan dll) suami
menjadi kurang / tidak dapat memberikan kewajibannya terhadap isteri bukan
berarti isteri boleh meninggalkan rumah,
karena memang tidak ada hukum Islam yang membolehkan seorang Isteri
meninggalkan rumah tanpa izin karena faktor tersebut, karena jika suami tidak
dapat melakukan kewajibannya maka gugatan cerai pada suami adalah jalan terbaik
bukan malah pergi meninggalkan rumah atau suaminya
2.
Isteri meninggalkan rumah tanpa izin suami akan dilaknat oleh Allah dandimarahi oleh para malaikat.
Sabda
Rasullulah SAW :
Hak
suami terhadap isterinya adalah isteri tidak menghalangi permintaan suaminya
sekalipun semasa berada di atas punggung unta , tidak berpuasa walaupun sehari
kecuali dengan izinnya, kecuali puasa wajib. Jika dia tetap berbuat demikian,
dia berdosa dan tidak diterima puasanya. Dia tidak boleh memberi, maka
pahalanya terhadap suaminya dan dosanya untuk dirinya sendiri. Dia tidak boleh
keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia berbuat demikian,
maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya kembali , sekalipun
suaminya itu adalah orang yang alim.” (Hadist riwayat Abu Daud Ath-Thayalisi
daripada Abdullah Umar)
3.
Isteri meninggalkan suami sama saja dengan menjerumuskan dirinya sendiri keneraka karena suami berperan apakah isterinya layak masuk surga atau neraka. Isteri
pergi meninggalkan suami artinya dia tidak taat kepada suaminya padahal jika
seorang isteri tahu bahwa taat pada suami bisa mengantar dia ke surga pastilah
dia akan menyesal melakukan hal itu sesuai dengan hadist Rasullullah SAW :
Dari
Husain bin Muhshain dari bibinya berkata: “Saya datang menemui Rasulullah SAW.
Beliau lalu bertanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” Saya menjawab: “Ya”.
Rasulullah SAW bertanya kembali: “Apa yang kamu lakukan terhadapnya?” Saya
menjawab: “Saya tidak begitu mempedulikannya, kecuali untuk hal-hal yang memang
saya membutuhkannya” . Rasulullah SAW bersabda kembali: “Bagaimana kamu dapat
berbuat seperti itu, sementara suami kamu itu adalah yang menentukan kamu masuk
ke surga atau ke neraka” (HR. Imam Nasai, Hakim, Ahmad dengan Hadis Hasan).
Seorang
isteri yang meninggalkan suami dan memusuhi suaminya padahal suami baik pada
isterinya. Sangatlah tidak mungkin masuk surga karena Bagaimana mungkin seorang
isteri berharap masuk surga jika Allah memusuhinya. Bahkan jika sampai suami
terluka hati / fisiknya maka Allah dan Rasullullah SAW akan memisahkan diri
dari isteri tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Rasullullah SAW :
“Tidaklah
istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dengan mata yang
berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tidak memusuhimu, jika
suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan
Rasul)”. HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.
Seorang
Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akan kecerdasannya dan sangat
dikagumi oleh para ulama pada waktu itu, penghafal Quran dan Ribuan Hadist,
ahli Tafsir dan Fiqh dari Harran, Turki yaitu Ibnu Taimiyah sampai berkata:
“Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan
pakaian”. Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar dari rumah suaminya kecuali
dengan ijinnya (suami),Dan apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa
seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah dan
Rasul-Nya dan ia layak mendapat adzab.”
Ibnu
Taimiyah (1263-1328) adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak
pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Ia pernah berkata: ”Jika dibenakku sedang
berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku,
maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku
menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar,
di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan
beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”
Jika
seorang isteri taat kepada suaminya serta tidak pergi meninggalkan suami maka
pahalanya sama dengan jihad di jalan Allah. Perhatikan hadist berikut: Al-
Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada
Rasullullah SAW lalu berkata : “ Aku adalah utusan para wanita kepada engkau
untuk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika
menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh
Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang
kami dapatkan? Nabi SAW menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai
bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala jihad
di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya. Jadi
akan sangat tidak mungkin bagi seorang isteri yang mengaku mengerti hukum agama
Islam tapi pergi meninggalkan tanggung jawab sebagai isteri meninggalkan
suaminya dari rumah. Oleh karena itulah sangatlah penting untuk memilih istri
yang mengerti akan hukum agama dan memilih isteri itu bukan karena kecantikan
atau hartanya tapi dipilih karena agamanya agar selamat tidak terjerumus
kedalam panasnya Api neraka. Sabda Rasullullah SAW :“Wanita itu dinikahi
karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. maka pilihlah
agamanya agar kamu selamat” Hadist Shahih Bukhari.
“Dunia
adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah isteri yang baik
(sholehah) ” Hadist Shahih Muslim.
Lebih
mulia seorang wanita memberi nasehat atau berbicara dari hati ke hati dengan
suami bukan kepada orang lain jika terjadi ketidakadilan pada dirinya daripada
langsung pergi meninggalkan suaminya . Seorang isteri yang benci terhadap
suaminya dan memang berniat meninggalkan suami supaya di cerai dan kemudian
berharap memperoleh pasangan pengganti atau sudah ada pengganti yang lebih baik
menurut dirinya, jelas sekali wanita itu digoda setan agar wanita ini melihat
lelaki lain lebih menarik dari suaminya sehingga timbul rasa bosan, cekcok dll
dan akhirnya berbuntut pada perceraian. Allah SWT telah mengingatkan kita agar
tidak membenci atau menyukai sesuatu padahal kita tidak tahu rahasia dibalik
itu, dalam Al Baqoroh ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Saya
lanjutkan, Usaha setan bisa dikatakan sukses besar bila berhasil menjadikan
wanita itu cerai dan berpredikat janda karena wanita ini akan lebih mudah
digoda sebab tidak ada yang menjaganya (suami) . Wanita ini akan merasa bebas
tidak ada ikatan, lebih nyaman karena tidak ada yang mengontrol (suami),
selanjutnya jika tidak kuat imannya (kebanyakan tidak kuat) akan timbul banyak
fitnah dan dosa bagi wanita itu di kemudian hari. Godaan setan akan lebih kuat
pada saat janda karena faktor alami kebutuhan batin selain itu akan banyak
lelaki yang merayu yang memanfaatkan kondisi janda sehingga menyeret wanita itu
dalam lembah dosa yang tiada berkesudahan sampai wanita itu sadar jika suatu
saat sakit atau sudah berumur tidak ada yang menemani sampai meninggal. Pada
umumnya Wanita yang menjanda karena tergoda pria lain akan lebih mudah tergoda
nafsunya apalagi jika dicerai pada umur
40 tahun kebawah. Pernikahan adalah hal yang suci melibatkan keluarga, handai
taulan dan tetangga jadi tidak sepantasnyalah jika seorang isteri meninggalkan
suaminya untuk alasan emosi pribadi dengan meninggalkan perasaan kebahagiaan
keluarganya sendiri atau keluarga pasangannya. Atas kehendak Allah, rezeki yang
lebih bisa diberikan pada isteri bukan pada suami, jadi janganlah menjadi
tinggi hati jika suatu saat rezki isteri melebihi suami, merasa lebih
bermanfaat dari suami, merasa bisa hidup sendiri dan dapat mengatasi sendiri
segala hal, tidak mau diatur sehingga tidak patuh kepada suami. Inilah
tanda-tanda kehancuran suatu kapal pernikahan karena ada 2 nahkoda yang
mengendalikan kapal dengan arah berlawanan. Kapal Pernikahan akan bisa selamat
sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah yang disepakati
dan diusahakan bersama. Bagaimanapun juga tujuan hidup akan lebih mudah dicapai
jika ada keharmonisan sejati yang hanya dapatdicapai dalam suatu keluarga yang
lengkap ada suami. Harta yang dibanggakan dan dikumpulkan bisa hilang dalam
sekejab (kebakaran, tsunami dll) tapi mempunyai suami atau isteri yang sholeh
adalah harta tidak ternilai yang tidak akan hilang kecuali mati. Oleh karena
itulah peran isteri terhadap suami sangat besar dalam mengarungi samudera kehidupan
agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat segera tercapai sehingga Allah
pun akan memberi pahala yang besar untuk isteri yang taat dan patuh kepada
suaminya
Banyak
Hadist yang menjelaskan pahala seorang Istri yang taat pada suaminya :
”Jika
seorang isteri itu telah menunaikan solat lima waktu dan berpuasa pada bulan
ramadhan dan menjaga kemaluannya daripada yang haram serta taat kepada
suaminya, maka dipersilakanlah masuk ke syurga dari pintu mana sahaja kamu
suka.” (Hadist Riwayat Ahmad dan Thabrani)
”Sesungguhnya
setiap isteri yang meninggal dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan
masuk syurga.” (Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
Jika
isteri memang tidak taat kepada suaminya, setelah dinasehati secara halus,
berpisah ranjang dan dinasihati secara keras tidak berhasil maka renungkanlah :
Surat
An Nur ayat 3 yaitu :
“
Orang laki-laki pezina, yang dinikahinya ialah perempuan pezina pula atau
perempuan musyrik. Perempuan pezina jodohnya ialah laki-laki pezina pula atau
laki-laki musyrik , dan diharamkan yang demikian itu atas orang yang beriman”.
Pikirkanlah
kembali apakah wanita ini cocok dijadikan pasangan / isteri bagi pria beriman,
dan dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri dan keluarga, ikhlaskan saja
wanita ini jika ingin berpisah mungkin jodohnya adalah sesuai dengan apa yang
di firmankan Allah diatas. Nasehatilah isterimu dengan sabar dan penuh cinta
kasih, minta maaflah kepada isteri jika menyakiti hati isteri, bagaimanapun
juga mutiara yang kotor jika digosok tiap hari akan menjadi berkilauan.
Hasilnya mutiara ini bisa benar-benar menjadi perhiasan dan surga dunia bagimu.
Ingatlah isterimu bukanlah Siti Khadijah yang baik, taat dan penuh cinta kasih
pada suaminya, Istrimu adalah wanita jaman sekarang yang butuh bimbingan untuk
menjadi wanita yang solehah.
Semoga
Allah SWT membukakan hati dan pikiran isteri teman saya Abi sehingga sadar akan
tindakannya Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you