Apakah
kejenuhan mengganggu saat sore yang sedang Anda nikmati dengan suami Anda?
Kebersamaan Anda harus terganggu oleh pikiran-pikiran tidak nyaman mengenai
pasangan Anda; kehidupan rumah tangga, beban-beban pekerjaan, berlalunya hari,
kehadiran anak-anak, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Buntutnya, rutinitas
sehari-hari yang melulu diisi pembicaraan serupa di antara Anda berdua, di sela
pertengkaran kecil dan keutuhan mereka, ditambah keperluan dan beban rumah, dan
lain sebagainya.
Intinya,
agar tak dihantui rasa bosan, Anda dan suami ada baiknya melakukan hal yang
tidak biasa, namun tetap berpegangan pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya. Karena
Rasulullah bersabda, “Bagi tiap-tiap amal itu ada masa-masa jemunya, dan
pada tiap-tiap masa jemu itu ada peralihannya. Barangsiapa yang peralihannya
pada sunnahku, maka sesungguhnya dia telah memperoleh petunjuk, dan barangsiapa
yang peralihannya kepadaku selain sunnahku, maka sesungguhnya dia telah
tersesat.” (HR. Al-Bazar).
Dalam
sebuah hubungan, siklus naik dan turun pasti bisa datang melanda. Hubungan
suami-istri dalam pernikahan pun tak luput dari persoalan tersebut. Dan
sulitnya, rasa jenuh pun mampu membawa akibat pada lahirnya sebuah perceraian.
Kendati demikian, kejenuhan yang bersifat permanen nampaknya mustahil terjadi.
Realita empiris membuktikan, suami-istri yang sudah bercerai dengan cara yang
paling menyakitkan sekalipun, masih dibalut kerinduan terhadap mantan
pasangannya. Maka, antara suami dan istri yang hidup secara wajar berdampingan,
kejenuhan seperti itu adalah hal yang mustahil. Yang mungkin adalah munculnya
kebosanan terhadap salah satu bentuk perilaku, perlakuan, sikap atau hal-hal
lain yang ada pada pasangan.
Jadi
apa yang perlu dilakukan jika ingin terhindar dari kejenuhan? Liburan bisa
bermanfaat, namun Anda berdua tidak perlu menunggu sampai datang hari liburan.
Hal yang diperlukan Anda berdua adalah kedekatan maksimal. Untuk mendapatkan
hal tersebut, Anda berdua harus komitmen dengan konsep umum yang jauh dari
bombastis namun sangat mengena. Yang lebih utama, seorang istri harus mampu
bersikap pro-aktif untuk mengatasi persoalan tersebut. Berikut ini 11 cara bagi
para istri untuk mengatasi kejenuhan dalam relasi suami-istri, sebagaimana
dikutip dari Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, karya Wafa’
Muhammad:
Ketika pasangan Anda sampai di rumah
setelah bekerja seharian, jadikanlah menit-menit pertama terasa begitu hangat
dan romantis. Cara Anda menyambut pasangan Anda akan menciptakan perbedaan
besar setiap harinya…
1.
Ketika pasangan Anda sampai di rumah setelah seharian bekerja, jadikanlah
menit-menit pertama terasa begitu hangat dan romantis. Cara Anda menyambut
pasangan Anda akan menciptakan perbedaan besar setiap harinya. Jangan ragu
untuk mengucapkan, “Saya mencintaimu,” atau peluk pasangan Anda begitu dia
masuk ke dalam rumah. Selain itu, Anda juga bisa memerankan drama spontan. Pada
saat suami Anda pulang kerja, Anda bisa menyambutnya dengan kue tar, buku-buku
atau novel kegemarannya, dan hal-hal lain yang membahagiakannya. Demikianlah
sehingga tercipta suasana riang dan menyenangkan. Setelah itu, setiap topik
pembicaraan akan lebih mudah.
2.
Atau mandilah berdua; saling membasuh, menggosok, dan bercengkerama, untuk
membantu mengendurkan beban secara bersama-sama.
3.
Bentuklah teamwork (tim kerja) di dapur untuk menyiapkan hidangan.
Misalnya suami Anda bertugas menyiapkan salad atau dish (hidangan)
ringan yang dia sukai dan bisa dia sajikan. Sedangkan Anda memasak hidangan
utama. Lakukanlah hal tersebut sambil bertukar kata dan pikiran dengan
topik-topik sederhana yang menyenangkan, semisal kenangan masa-masa awal
pernikahan, dan lainnya. Tentunya hal demikian akan memicu kedekatan emosional
lebih erat dan mendorong keakraban.
4.
Atau bisa juga, sesekali pesanlah makanan yang disukai Anda berdua dan
anak-anak dari sebuah restoran, lantas ciptakan suasana pesta kecil-kecilan
semeriah mungkin. Santaplah makanan sembari lesehan dan bermain dengan si kecil
atau bersenda gurau dengan anak-anak. Anda dan suami akan menyadari betapa
mereka begitu terhibur dan betapa Anda berdua menjadi lebih akrab di sela-sela
mereka.
5.
Bukalah album foto, ajaklah suami Anda untuk menyelami dan tenggelam dalam
kenangan-kenangan pernikahan, bulan madu, kelahiran putra-putri tercinta, atau
liburan keluarga.
6.
Undanglah teman-teman atau kerabat keluarga untuk makan atau minum teh di rumah
Anda. Kendati menyiapkannya membutuhkan kerja keras, namun kebanyakan suami
menyatakan bahwa bertemu dengan teman-teman dekat dan kerabat keluarga sangatlah
menyenangkan. Suasana silaturahmi bisa memecah kejenuhan dan menambah kedekatan
pasutri.
7.
Yang terpenting adalah waktu tenang yang berkualitas untuk Anda berdua guna
mengatasi kejenuhan dan hal-hal monoton. Seperti membaca buku, menonton
film-film bermanfaat, dan lain sebagainya.
8.
Bermainlah bersama. Permainan merupakan salah satu sarana bermesraan paling
efektif. Pilihlah satu hari dalam sepekan untuk bermain bersama dalam sebuah
permainan bercorak persaingan dan kompetisi apa saja setelah makan malam, dan
setelah anak-anak tidur. Permainan tersebut akan mencairkan ketegangan dan
kejemuan di antara Anda berdua.
Rasulullah
bersabda, “Segala bentuk permainan itu batil bagi anak Adam, kecuali tiga
perkara : melepaskan panah bagi busurnya, latihan berkuda, dan senda gurau
(bermain-main) bersama keluarganya, karena itu adalah hak bagi mereka.”
Ada
sisi-sisi hidup ini yang juga harus diisi dengan bagian dari watak dan fitrah
manusia yang suka bersukaria. Mengacu pada hadits tadi, bercanda dan bermain-main
dengan anak istri memiliki nilai tersendiri. Bila bersama para sahabat, Nabi
SAW juga terkadang bercanda dan bergurau, dengan istri-istri beliau tentu saja
memberikan porsi lebih. Canda dan gurauan dalam kehidupan rumah tangga bukan
saja berfungsi sebagai bumbu, tak jarang ia juga bisa mengurangi kepenatan,
mengurangi stress dan kebosanan, serta mencairkan suasana, membina
keharmonisan, dan menciptakan suasana yang lebih romantis. Canda dan gurauan dalam rumah tangga
bukan saja berfungsi sebagai bumbu, ia juga bisa mengurangi kepenatan, stress
dan kebosanan, serta menciptakan suasana harmonis, dan romantis.
9.
Buatlah janji di sela-sela jam kerja suami Anda, cobalah untuk bertemu di taman
atau tempat-tempat yang indah.
Singkatnya,
jika kebosanan itu timbul dikarenakan rutinitas, maka hal-hal di atas bisa
dipraktikkan. Namun, bila kebosanan itu mucul akibat hal-hal yang seyogianya
dapat diubah atau divariasikan, hendaknya masing-masing pasutri bersikap
kreatif melakukan pegubahan-pegubahan dan modifikasi yang sehat. Maka, seorang
suami juga perlu belajar memvariasikan hiburan yang sehat. Seorang istri juga
perlu belajar masak memasak secara serius, agar santap malam berlangsung lebih
nikmat. Selama itu adalah untuk menyinambungkan keharmonisan hidup berumah
tangga, tak ada kata jeda untuk terus bermodifikasi. Asalkan itu diperbolehkan
dalam syariat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you