Kamis, 06 Oktober 2011

Rok Mini, Penjahat Kelamin dan Daging Babi

Sesungguhnya ini adalah suatu pitutur / saran bagi kaum hawa untuk berhati hati dalam menjaga tata busana, karena kejahatan kejahatan seksual yang terjadi  kepada wanita kerap sekali berawal dari busana yang di kenakannya. Dalam tuntunan Islampun juga sudah di terangkan bagaimana berbusana yang baik serta aman.
Semoga postingan ini bisa membuka hati para pengumbar AUROT

wahai anak gadis, engkau makhluk mulia yang diciptakan oleh Dzat Yang Maha Mulia, karenanya janganlah kau rendahkan kemuliaanmu dengan mencampakkan ketaatan..
nak, kenakan pakaian ketaatanmu..
tutupi auratmu..
jangan pernah kamu obral pahamu dengan rok mini..
jangan pernah kau kenakan pakaian yang memperlihatkan auratmu dari jenis celana panjang, baju ketat, baju transparan, celana pendek ataupun hot pants..
kecuali itu untuk suamimu yang berhak..
kenakan jilbabmu, tutupi perhiasanmu di depan semua orang yang bukan muhrim..
meski jika semua lelaki telah kehilangan selera terhadap perempuan, jangan pernah kau pakai rok mini..
meski jika negara ini telah menjamin tidak ada lagi pemerkosa berkeliaran di jalanan, tidak ada lagi penjahat kelamin gentayangan mencari kesempatan dan mangsa yang lemah, jangan pernah pakai rok mini, apalagi bikini..
wahai bidadari buah hati darah dagingku…
kapanpun, di manapun, selama masih termaktub perintah dalam Al Kitab Al karim, jangan pernah khianati ketaatan pada PemilikMu..

Seorang muslimah memiliki adab sendiri dalam etika berpakaian yang telah diatur oleh Al Quran. Menutup aurat di depan non muhrim adalah wajib. Bagi seorang laki-laki maka mengendalikan pandangan adalah kewajiban. Seperti keharaman daging babi yang mutlak. Ia haram karena sang Khalik mengharamkan. Ia haram bukan karena sekadar bermacam najis yang dikandungnya. Jika suatu saat ada teknologi yang bisa menghilangkan najis dan aneka sumber penyakit, tetap saja ia haram karena Allah mendahulukan keharamannya.
Menutup aurat bagi muslimah adalah wajib, meski jika kelak tidak ada lagi pelecehan perempuan sedikitpun di muka bumi ini. Begitu pula menundukkan mata dari syahwat tetap sebagai keharusan bagi seorang laki-laki di hadapan perempuan non muhrim, meski perempuan itu telah menutup auratnya rapat-rapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you