Unordered List

Kronologi Dan Motif Pembunuhan Frista Fransiska - Pengakuan David Yosi Putra Ramanda

 on Sabtu, 03 Agustus 2013  

Gasud.com, Ponorogo. Lama menjadi teka-teki, kasus pembunuhan yang menewaskan siswi SMKN 1 Ponorogo bernama Frizta Fransiska, 17, pada jum'at malam (12/7) lalu akhirnya terkuak sudah. Akhirnya Kapolres Ponorogo membuka kejelasan perihal penangkapan David Yosi Putra Ramanda, 17, yang selama ini sudah ditungu-tunggu oleh masyarakat. Lewat release yang digelar pada jum'at (2/8) Kapolres menjelaskan bahwa dari pertama memang kecurigaan Polisi memang mengarah ke teman dekat korban. Seluruh mantan dan pacar dekat korban memang sudah diperiksa intensif oleh penyidik. Hasilnya senin kemarin (29/7) Polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. David Yosi, bukan gagal maksud memang pemuda yang baru lulus dari salah satu SMK Negeri di Ponorogo tahun 2013 ini mengaku, bahwa dirinyanya lah yang telah menghabisi nyawa Rizta. Kehamilan Rizta memang yang menjadi sumber dari permasalahan kasus. Pelaku yang baru kenal dengan Rizta pada tanggal 4 Maret 2013 ini tak mau disebut-sebut sebagai bapak dari anak yang dikandung Rizta. "Saya memang pernah berhubungan dengan Rizta sekali, di salah satu penginapan yang ada di Ngebel Pak, itupun saya keluarkan diluar" aku David Yosi. Seringnya Rizta berkeluh kesah kepada orang – orang dan menyebut bahwa David Yosi lah orang yang telah menghamilinya, membuat David Yosi galau dan kalut. Seringnya bergonta-ganti teman pria membuat David Yosi tidak yakin, jika anak yang ada dalam rahim Rizta adalah anaknya, hingga pada akhirnya pelaku gelap mata dan secara keji menghabisi nyawa gadis mungil tersebut. Walaupun hasi Tes DNA dari Mabes Polri belum keluar namun Kapolres sudah memastikan bahwa David Yosi adalah pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan Rizta Fransiska. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya David Yosi diancam dengan Pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal hukuman mati. Gunakan Pisau Rp 2 Ribu Untuk Bunuh Rizta Ponorogo.

Pengakuan David Yosi, 17, bahwa dirinyalah yang telah menghabisi Rizta Fransiska, 17, seorang diri, bukan gagal makpd awalnya membuat Polisi ragu. Karena dengan usia David Yosi yang masih remaja dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, Polisi tak habis pikir bahwa David Yosi tega membantai korban dengan secara keji dan terpola. Kepada penyidik David Yosi mengaku bahwa pada Jum'at sore (12/7) Rizta ditemukan terbunuh, dirinya sudah janjian dengan Rizta. Sebelum tiba di rumah Rizta, ditengah perjalanan David Yosi memiliki ide untuk membeli pisau guna menakut-nakuti Rizta agar mau mengakui siapa sebenarnya ayah anak dirahimnya tersebut. Sesampai di salah satu Toserba terkenal dekat alon-alon Ponorogo, David Yosi membeli pisau dapur seharga Rp 2 ribu lengkap dengan sarungnya. Usai membeli pisau, DY menjemput Rizta disalah satu warnet dekat rumah Rizta. Hingga kemudian David Yosi memboncengkan Rizta sampai menuju ke warung yang biasa digunakan untuk jualan es degan di dekat Rumah Makan Bantarangin. Disanalah kemudian David Yosi memberikan obat untuk menggugurkan kandungan yang dibeli secara online. Sambil memberi obat kepada korban, David Yosi kembali menanyakan siapa sebenarnya ayah anak dirahimnya tersebut. Tak kunjung mengaku, membuat David Yosi bergegas mengeluarkan pisau yang dibeli dari saku celananya. Tanpa sengaja pisau yang digunakan untuk mengancam dan menakut nakuti Rizta malah membuat korban berontak sehingga leher Rizta terluka, sampai Rizta akirnya berteriak minta tolong. Karena kalut dan tidak bisa mengontrol diri, dengan tidak gagald maka David Yosi menusuk leher dan perut korban secara membabi buta hingga korban tewas, kemudian membuang jasad korban di selokan sebelah warung dengan ditindihi batu besar.

Sebelum Tewas Korban sempat Menghubungi Bapaknya Ponorogo - Perbuatan David Yosi, 17 sang pembunuh Rizta Fransiska memang teramat keji untuk seusianya. Dalam release yang digelar pada jum'at siang (2/8) Kapolres Ponorogo Iwan Kurniawan juga menjelaskan, bahwa sesaat setelah menikam Rizta. David Yosi meninggalkan korban begitu saja, dengan kondisi korban sudah tersungkur ke tanah. Ditengah perjalanan meninggalkan korban, David Yosi belum yakin kalau Rizta sudah tewas. Hingga pada akhirnya, sampai di depan rumah makan Bantarangin, David Yosi kembali lagi ke TKP, dan melihat Rizta sedang menghubungi seseorang menggunakan BB (Blacbery) miliknya meskipun sudah dalam kondisi tak berdaya. "korban mencoba menghubungi bapaknya menggunakan BB yang digunakan korban untuk janjian dengan DY" tambah Kapolres. Melihat Rizta menghubungi seseorang, David Yosi lantas mereput BB korban, kemudian dibuangya kesungai seberang jalan bersama dengan pisau yang dia gunakan untuk menikam korban. Karena melihat Rizta masih hidup, kemudian bergegas David Yosi mengangkat Rizta ke selokan barat warung, dan menimpanya dengan batu besar yang dia dapat disekitar warung, hingga korban tewas mengenaskan. Demikian berita gasud.com yang memang bukan gagal maksud, berita ini dikutip dari situsnya Polres Ponorogo.



11 komentar:

  1. Krna kurang trbukanya ank ama ortu jd kyak gini hemmmmmmn...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg jelas kurangnya pengawasan dan perhatian dari keluarga/orang tua

      Hapus
    2. Ini kelanjutannya gimana ??? Dipenjara berapa tahun????

      Hapus
    3. sampai saat ini belum ada berita terbaru boooz,,, hasil tes DNA juga lum keluar

      Hapus
  2. Bukan 100% murni kesalahan ke2 Ortu mereka... tp lemahnya Iman dan Moral Anak muda jaman sekarang memicu terjadinya tindak kriminal yang brutal... salah pergaulan bisa berdampak mengenaskan..

    Semoga Allah sentiasa mengampunkan Dosa keduanya,,


    Ya Allah Kurniakan Hamba Esok Keturunan" Yang Berakhlaq Mulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan 100% ksalahan ortu memang, tp ortu dan keluarga sngat brperan pnting dlam mendidik anak.

      Hapus
  3. bagus mas beritanya,
    namun kok kata-katanya mirip di www.beritaponorogo.com yang saya baca kemarin ya,

    #lanjutgan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tp kyoe duluan q dwech postinge hehehe

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. G usah dprmasalahne spa yg dlu yg penting beritane akurat...hehehehheh lak ngeh ngoten ta maz...

      Hapus
    4. hehehe yo jelas sama laaah,kan sumbernya sama persis dari web nya polres ponorogo. Intine sama tp kata kata dah tak edit lg.

      Hapus

>>> Please do not use anonymous ....
>>> Berikan data anda dengan benar.....
>>> Berikan komentar anda sebagai bukti bahwa anda adalah pengunjung dan bukan robot......
>>> Komentar ANONIM tidak akan ditanggapai oleh admin......
>>> Sorry, Admin will not respond to anonymous comments are not clear. so thank you

Diberdayakan oleh Blogger.
J-Theme