Gasud.com, anak-anak yang terserang flu biasa tapi terpapar asap rokok
di rumah lima
kali lebih mungkin dirawat di UGD dan harus opname 70 persen lebih lama
dibandingkan anak-anak yang tidak terpapar rokok. "Saking meluasnya
kebiasaan merokok di rumah sampai-sampai sejumlah orang mengira hal ini
bukanlah masalah besar. Tapi kita masih perlu waspada dalam melindungi
anak-anak dari rokok," ujar Dr. Karen Wilson dari Children's Hospital Colorado di Aurora yang memimpin studi ini. Hasil penemuan menunjukkan,
sebanyak 30 persen anak yang terpapar asap perlu perawatan intensif. Sedangkan
anak yang tidak terpapar asap rokok hanya 10 persen yang memerlukan perawatan
intensif.
Selain itu, anak yang terpapar asap rokok dan harus diintubasi mencapai 13 persen, anak yang tidak terpapar dan harus diintubasi jumlahnya hanya 1 persen. Anak yang terpapar asap rokok juga tinggal di rumah sakit 70 persen lebih lama daripada anak yang tidak terpapar, dengan rata-rata lama tinggal 4 hari. Rata-rata lama tinggal anak yang tidak terpapar rokok hanya 2,4 hari. Parahnya lagi, jika si anak yang terkena flu juga menderita sebuah penyakit kronis maka lama tinggalnya bisa mencapai rata-rata 10 hari, sedangkan anak yang tidak terpapar rokok hanya rata-rata tinggal selama 3 hari.
Peneliti pun menekankan perlunya skrining yang lebih mendalam ketika seorang anak yang menderita flu harus dibawa ke UGD. "Jika anak Anda harus diopname ke rumah sakit dan sempat terpapar asap rokok di rumah maka mereka berisiko menderita penyakit lain yang lebih parah. Dengan skrining yang lebih intensif, para dokter pun dapat menentukan pengobatan secara tepat," terangWilson
seperti dilansir dari reuters health. Meski begitu,
bagi Wilson
akan lebih baik lagi jika anak-anak mendapatkan upaya pencegahan agar tak
sampai masuk UGD. "Memang tak merokok dan melindungi anak-anak dari asap
rokok tak serta-merta mencegah mereka dari influenza tapi setidaknya upaya ini
membantu mencegah komplikasi penyakit serius yang mungkin ditimbulkannya,"
pungkasnya.
Selain itu, anak yang terpapar asap rokok dan harus diintubasi mencapai 13 persen, anak yang tidak terpapar dan harus diintubasi jumlahnya hanya 1 persen. Anak yang terpapar asap rokok juga tinggal di rumah sakit 70 persen lebih lama daripada anak yang tidak terpapar, dengan rata-rata lama tinggal 4 hari. Rata-rata lama tinggal anak yang tidak terpapar rokok hanya 2,4 hari. Parahnya lagi, jika si anak yang terkena flu juga menderita sebuah penyakit kronis maka lama tinggalnya bisa mencapai rata-rata 10 hari, sedangkan anak yang tidak terpapar rokok hanya rata-rata tinggal selama 3 hari.
Peneliti pun menekankan perlunya skrining yang lebih mendalam ketika seorang anak yang menderita flu harus dibawa ke UGD. "Jika anak Anda harus diopname ke rumah sakit dan sempat terpapar asap rokok di rumah maka mereka berisiko menderita penyakit lain yang lebih parah. Dengan skrining yang lebih intensif, para dokter pun dapat menentukan pengobatan secara tepat," terang
Hi there it's me, I am also visiting this web site daily, this web site is genuinely pleasant and the visitors are actually sharing pleasant thoughts.
BalasHapusDoes your blog have a contact page? I'm havіng trouble lοcating it but, I'd like to send you an email. I'νe got some сrеatіve ideas foг yοur blog you might be interested іn heaгing.
Either way, greаt site and I look forward to seeing it ԁevеlop over time.
My site :: Sri Classic Collection